coretan beberapa bulan :3
FAKTA
FAKTA
Siapa? Dia?
Bagaimana bisa?
Dia?
Bohong!
Hm, bukan.
Aku yang selama ini bohong!
Krapyak, 20 juni 2015
RUMAH
Rumah sekecil apa pun, atau
malah sebesar apa pun, pasti butuh penghuni. penghuni yang dapat tinggal,
memberi kehangatan, mengisi, dan memfungsikan rumah itu sendiri. Rumah tanpa
penghuni akan terasa pengap, kotor, tak terawat, dan sepi. Nanti yang akan datang
malah makhluk-makhluk tak diundang, membuat si rumah makin seram.
Rumahku mungkin seperti itu.
Bukan salah siapa-siapa kalau rumahku masih kosong, bahkan terkunci. Salahku
yang tak pernah mau membukanya. Setidaknya, bukan sekarang. Tunggu saja nanti.
Nanti, akan kubukakan pintu rumahku lebar-lebar untuk seseorang yang akan
tinggal, yang tak akan pernah mencoba meninggalkan.
Krapyak,
20 juni 2015
POHON MANGGA
Pohon mangga di depan kamarku
mulai berbuah. Masih kecil-kecil, pasti rasanya juga masih masam.
Pohin itu
makin tinggi saja, makin gagah. Seakan ia merindu langit yang memberinya hangat
dan hujan. Pohon mangga juga semakin rimbun, seakan iri pada langit dan
berlomba menaungi berbagai makhluk di bawahnya. Serentak dedaun mangga bergerak
ditiup angin, seperti menyapaku yang telah lama memandanginya, mengaguminya.
KOREK
API
Saat kau
punya lilin, obor, dan lampu teplok dalam kegelaan,
Mana yang
akan kau nyalakan lebih dulu?
KOREK
APIKU (i)
Aku benci
Pada
sebatang korek api
Yang
terus saja membara
Walau
sudah susah payah aku meniupnya
Siang ini
sudah terlalu panas
Ingin
kubuang saja korek api itu.
Tapi
korek itu sudah lama tak ada bersamaku
Bahkan
sebelum ia membara,
Seseorang
tanpa sengaja membawanya.
Kalau kau
bertemu dengan pembawa korek apiku,
Tolong
minta ia kembalikan
Biar
nanti kumatikan.
Krapyak, 011015
KOREK
APIKU (ii)
Bagaimana
kumatikan korek apiku,
Yang
terbawa olehnya?
Sebelum
terbakar habis korekku,
Aku ingin
mengambilnya
Apinya masih membara!
PUISI
I
Maafkan
aku
Aku tak
pandai cipta satu puisi pun
Selain
rangkai kata rindu untukmu.
Krapyak, 280915
PUISI II
Coba cari
puisiku
Yang
bukan tentang kamu,
Pasti
akan susah ketemu
Krapyak, 011015
BEDANYA
Orang
banyak ejek aku,
Aku
terima. Itu fakta.
Saat kau
begitu,
Aku juga
terima.
Kau
marahi aku pun,
Aku tak
apa
Kau
jatuhkan aku,
Aku
biasa.
Kau
membisu di samping bangkuku,
aku
bingung mau berbuat apa.
Krapyak, 011015
TERNYATA
...
Saat
menjauh, hati ini makin jatuh
Baru
kusadar betapa aku sangat rapuh
Perih
segalaku melihat kau dengannya
Ternyata
denganmu, aku jatuh cinta.
Krapyak, April 2015
Laut Tak Mengeluh
terik
mentari dan angin menari
bersama
laut yang bermelodi
lewat
ombak menghentak
menghujam
batu-batu retak
dan
gundahku meluluh
laut di
sini, tak pernah mengeluh
CANDU
Berpapasan
denganmu meski sesaat
Serasa
menyesap minuman lezat lamat-lamat
Melirikmu
jarang-jarang
Serupa
tetes hujan di gurun gersang
Dinanti,
dipuja, dicinta, diminta
Duhai
rindu,
Kucandumu
dalam kubang sendu
LALALA
Everytime
i try to escape
Then
lately i see you there in my place
I hate
you badly
You stand
around me, but never look at me
Never say
anything to me
Act like
you have never
met me
While i’m
here
I’m going
to be crazy
Because i
know my heart exactly
Which is
knocking, it’s missing you deeply
SHOLAT BERJAMA’AH
Di tengah maraknya teknologi
yang ‘katanya’ mampu mempererat hubungan antarindividu, ternyata malah
sebaliknya.
Coba kita lihat, adanya
youtube membuat kita merasa malas membeli CD di toko. Adanya facebook membuat
kita berinteraksi tanpa perlu bertemu. Adanya skype menghapus keharusan
mengadakan ‘live interaction’.
Sholat berjamaah menjawab
segala problem di atas. Mengadakan ‘live interaction’, mendapat pahala,
mengurangi stress sambil olahraga ringan dengan berjalan kaki menuju masjid
(berjalan kaki dapat meningkatkan hormon endorfin), serta tentunya melibatkan
diri kita dalam komunitas pergaulan yang baik dan relijius.
BLUE
I’m
missing those moments
Every
single day we’ve spent
From the
very first time we’ve met
Oops, I’m
sorry
There’s
no ‘we’ that stands for you and me.
FADE
Those
things slowly fade
And I
don’t even care
I never
need it for sure
Never!
So,
Should i
be glad, now?
Or,
Err, sad?
ANDAI
Andai aku
sedikit lebih feminim,
Akankah
kau sudi mengerling?
Andai aku
operasi plastik,
Akankah
aku terlihat cantik?
Andai aku
dia,
Akankah
kau lalu cinta?
SESAL
Aku
sesalkan sifatku,
Yang tak
pernah benar di matamu
Aku
sesalkan pakaianku,
Yang tak
pernah menarik perhatianmu
Aku
sesalkan rinduku,
Yang tak
pernah bosan tertuju padamu
Sesalkanlah
aku,
Yang
berani mencintaimu
SINGING
MY BLUE
Langit
senja,
Beri aku
sedikit jingga
Demi
mewarna sepotong hati yang lara
كفاني
لا
أستطيع لأقول
ما
أريد أن أقول
قد
كفاني
أنظرك
فقط
لا
بأس إلي
لو
تحزن قلبي
لو
تبكي عيني
لو
تفسد نفسي
إليك
سكتت
لساني
زالت
فكرتي
وزلزلت
قلبي
كل
وقت تحضر بجنيبي
من
هي
لم
تعرفك منذ أعرفك
لم
تعرفك كما أعرفك
لم
تحبك منذ أحبك
لم
تحبك كما أحبك