Rabu, 06 Januari 2016

notesfromme



coretan beberapa bulan  :3

FAKTA

Siapa? Dia?
Bagaimana bisa?
Dia?
Bohong!

Hm, bukan.
Aku yang selama ini bohong!

Krapyak, 20 juni 2015




RUMAH
Rumah sekecil apa pun, atau malah sebesar apa pun, pasti butuh penghuni. penghuni yang dapat tinggal, memberi kehangatan, mengisi, dan memfungsikan rumah itu sendiri. Rumah tanpa penghuni akan terasa pengap, kotor, tak terawat, dan sepi. Nanti yang akan datang malah makhluk-makhluk tak diundang, membuat si rumah makin seram.
Rumahku mungkin seperti itu. Bukan salah siapa-siapa kalau rumahku masih kosong, bahkan terkunci. Salahku yang tak pernah mau membukanya. Setidaknya, bukan sekarang. Tunggu saja nanti. Nanti, akan kubukakan pintu rumahku lebar-lebar untuk seseorang yang akan tinggal, yang tak akan pernah mencoba meninggalkan.
Krapyak, 20 juni 2015
POHON MANGGA
Pohon mangga di depan kamarku mulai berbuah. Masih kecil-kecil, pasti rasanya juga masih masam.
Pohin itu makin tinggi saja, makin gagah. Seakan ia merindu langit yang memberinya hangat dan hujan. Pohon mangga juga semakin rimbun, seakan iri pada langit dan berlomba menaungi berbagai makhluk di bawahnya. Serentak dedaun mangga bergerak ditiup angin, seperti menyapaku yang telah lama memandanginya, mengaguminya.

KOREK API

Saat kau punya lilin, obor, dan lampu teplok dalam kegelaan,
Mana yang akan kau nyalakan lebih dulu?

KOREK APIKU (i)

Aku benci
Pada sebatang korek api
Yang terus saja membara
Walau sudah susah payah aku meniupnya
Siang ini sudah terlalu panas
Ingin kubuang saja korek api itu.
Tapi korek itu sudah lama tak ada bersamaku
Bahkan sebelum ia membara,
Seseorang tanpa sengaja membawanya.

Kalau kau bertemu dengan pembawa korek apiku,
Tolong minta ia kembalikan
Biar nanti kumatikan.

                Krapyak, 011015

KOREK APIKU (ii)

Bagaimana kumatikan korek apiku,
Yang terbawa olehnya?
Sebelum terbakar habis korekku,
Aku ingin mengambilnya

Apinya masih membara!


PUISI I

Maafkan aku
Aku tak pandai cipta satu puisi pun
Selain rangkai kata rindu untukmu.
                Krapyak, 280915

PUISI II
Coba cari puisiku
Yang bukan tentang kamu,
Pasti akan susah ketemu
                Krapyak, 011015
BEDANYA
Orang banyak ejek aku,
Aku terima. Itu fakta.
Saat kau begitu,
Aku juga terima.
Kau marahi aku pun,
Aku tak apa
Kau jatuhkan aku,
Aku biasa.
Kau membisu di samping bangkuku,
aku bingung mau berbuat apa.
                Krapyak, 011015

TERNYATA
...
Saat menjauh, hati ini makin jatuh
Baru kusadar betapa aku sangat rapuh
Perih segalaku melihat kau dengannya
Ternyata denganmu, aku jatuh cinta.
                Krapyak, April 2015
Laut Tak Mengeluh
terik mentari dan angin menari
bersama laut yang bermelodi
lewat ombak menghentak
menghujam batu-batu retak
dan gundahku meluluh
laut di sini, tak pernah mengeluh

CANDU
Berpapasan denganmu meski sesaat
Serasa menyesap minuman lezat lamat-lamat
Melirikmu jarang-jarang
Serupa tetes hujan di gurun gersang
Dinanti, dipuja, dicinta, diminta

Duhai rindu,
Kucandumu dalam kubang sendu

LALALA
Everytime i try to escape
Then lately i see you there in my place

I hate you badly
You stand around me, but never look at me
Never say anything to me
Act like you have never met me

While i’m here
I’m going to be crazy
Because i know my heart exactly
Which is knocking, it’s missing you deeply

SHOLAT BERJAMA’AH
Di tengah maraknya teknologi yang ‘katanya’ mampu mempererat hubungan antarindividu, ternyata malah sebaliknya.
Coba kita lihat, adanya youtube membuat kita merasa malas membeli CD di toko. Adanya facebook membuat kita berinteraksi tanpa perlu bertemu. Adanya skype menghapus keharusan mengadakan ‘live interaction’.
Sholat berjamaah menjawab segala problem di atas. Mengadakan ‘live interaction’, mendapat pahala, mengurangi stress sambil olahraga ringan dengan berjalan kaki menuju masjid (berjalan kaki dapat meningkatkan hormon endorfin), serta tentunya melibatkan diri kita dalam komunitas pergaulan yang baik dan relijius.
BLUE
I’m missing those moments
Every single day we’ve spent
From the very first time we’ve met

Oops, I’m sorry
There’s no ‘we’ that stands for you and me.

FADE
Those things slowly fade
And I don’t even care
I never need it for sure
Never!
So,
Should i be glad, now?
Or,
Err, sad?

ANDAI
Andai aku sedikit lebih feminim,
Akankah kau sudi mengerling?
Andai aku operasi plastik,
Akankah aku terlihat cantik?
Andai aku dia,
Akankah kau lalu cinta?

SESAL
Aku sesalkan sifatku,
Yang tak pernah benar di matamu
Aku sesalkan pakaianku,
Yang tak pernah menarik perhatianmu
Aku sesalkan rinduku,
Yang tak pernah bosan tertuju padamu
Sesalkanlah aku,
Yang berani mencintaimu

SINGING MY BLUE
Langit senja,
Beri aku sedikit jingga
Demi mewarna sepotong hati yang lara

كفاني

لا أستطيع لأقول
ما أريد أن أقول
قد كفاني
أنظرك فقط
لا بأس إلي
لو تحزن قلبي
لو تبكي عيني
لو تفسد نفسي

إليك

سكتت لساني
زالت فكرتي
وزلزلت قلبي
كل وقت تحضر بجنيبي


من هي

لم تعرفك منذ أعرفك
لم تعرفك كما أعرفك
لم تحبك منذ أحبك
لم تحبك كما أحبك