Rabu, 17 April 2024

KOPI

 

Kopi yang kusesap masih sama, hitam

Namun sebab kopiku yang dulu, kini sudah lebam membiru

 

Kopiku kini, jalan bertahan membuka mata

Membeliak pada angka dan kata bahasa manca

Menggelisah aku ragu, apa aku mampu pahami ini semua?

 

Kopiku dulu, temani hingga malam larut

Lisanku merapal berturut-turut

Terpecut hapalanku yang carut-marut

 

Menelan ludah, terasa lagi pahit kopiku

Tetes mataku mengalir, kalbuku berdesir, aku rindu

Bukan pada kopi, tapi pada diriku di masa lalu

 Cita-cita mulia itu, akan kegali kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar